Kamis, Januari 15, 2009

Dwi Sapta Group: Hasilkan Profit dengan 12 Prinsip Bisnis

Kamis, Januari 15, 2009
Di usianya yang ke-27, Dwi Sapta kembali menggebrak dunia periklanan dengan Advertising That Makes Money. Apakah itu?

Setelah sukses dengan buku Advertising That Sells, Dwi Sapta Group kembali meluncurkan buku bertajuk Advertising That Makes Money. Buku periklanan seri kedua ini memaparkan 12 prinsip bisnis yang dilakoni A. Adji Watono, Presiden Direktur Dwi Sapta Group, dalam mengelola banyak merek menjadi market leader dan menghasilkan profit.

“Buku ini merupakan hasil pemikiran saya bahwa sebuah iklan tak lagi cukup hanya menjadi alat untuk mendorong penjualan atau mendongkrak market share. Tetapi sebuah iklan haruslah menjadi profit machine, alat penghasil keuntungan dalam jangka panjang,” ujarnya. Bagi Adji, penulisan buku Advertising That Makes Money semata-mata dilandasi oleh komitmen dan dedikasi terhadap industri periklanan Indonesia, yang turut membesarkan nama Dwi Sapta.

Adji memaparkan, ke-12 prinsip tersebut dikelompokkan menjadi tiga besar, yang merefleksikan tiga dimensi manusia: soul, mind, dan body. Setiap prinsip bisnis dibahas dalam satu bab, dilengkapi juga dengan studi kasus pemasaran 11 brand market leader yang dipegang Dwi Sapta Group, yakni: Tolak Angin, Vegeta, Soffell, Top 1, Mixagrip, Fatigon, Ceres, DVD Vitron, Djarum Coklat, Telon Cap Lang, dan Ovale.

Tak luput, Adji juga menampilkan 11 testimoni singkat para klien yang selama ini bekerja sama dengannya. Mereka adalah Irwan Hidayat (Sido Muncul), Johan Leo (Kalbe), Susilo Gunadi (Eagle Indo Pharma), Darmadi Durianto (Vitron), Sugian Sinanto (Djarum), Derrick Surya (Topindo Atlas Asia), Ridwan C. Kidjo (Ceres), Widjajanto (Enesis Group), Harry Sanusi (Kino Group), Widodo Kristyatmoko (Enesis Group), dan Sinteisa Sunarjo (Kalbe).

“Sengaja buku ini diberi judul emosional, ‘My Life, My Way, My Blood’, untuk menunjukkan bahwa bisnis periklanan sudah menjadi ‘hidup saya’, ‘jalan hidup saya’, dan ‘hadir di setiap aliran darah saya’. Dalam buku ini, saya juga ingin berbagi pengalaman dengan pelaku di industri periklanan sehingga bisa memberikan inspirasi dan berguna bagi mereka,” papar pria kelahiran Kudus, 17 Mei 1950 ini.

Ditulis selama setahun, buku Advertising That Makes Money ditutup dengan sebuah epilog. Dalam mengisi bagian ini, secara khusus Adji mengajak putrinya, Maya Carolina Watono, untuk menulis dan memberikan perspektif pemikiran langkah Dwi Sapta Group ke depan. Tulisan singkat berjudul “Tri Transformasi Menuju The Next Dwi Sapta” berisikan tiga agenda transformasi Dwi Sapta, yaitu bisnis, kepemimpinan, dan kultural.

Buku setebal 348 halaman terbitan PT Gramedia Pustaka Utama tersebut diluncurkan di pasaran bertepatan dengan perayaan 27 tahun Dwi Sapta yang jatuh pada 2008 ini. “Di momen istimewa ini, selain meluncurkan buku, kami juga meluncurkan logo baru Dwi Sapta,” imbuhnya.

Pergantian logo baru tersebut, lanjut Adji, mencerminkan kedewasaan Dwi Sapta yang kini mantap mengibarkan bendera sebagai perusahaan Integrated Marketing Communications (IMC). Perpaduan Advertising That Sells dan Advertising That Makes Money akan menjadi kekuatan dahsyat yang bisa membawa klien sukses berkesinambungan.

“Rumusnya: (IMC Solution) + (The 9 Credo of Advertising that Sells dan The 12 Principles of Advertising that Makes Money) = Client’s Sustainable Success. Ini rumus yang saya gali selama 27 tahun sukses di bisnis periklanan Indonesia, yang akan menjadi ‘roh dan spirit’ setiap insan Dwi Sapta Group. Keduanya adalah masterpiece,” tegas Adji.

Tak heran jika bisnis periklanan Adji kian melaju pesat. Filosofi QCDS, yaitu best Quality, reasonable Cost, fast Delivery, dan excellent Service juga turut melatarbelakangi kesuksesannya. Saat ini, ada enam perusahaan di bawah payung Dwi Sapta Group, yakni Dwi Sapta Integrated Marketing Communications, Main Ad Advertising, In Ad Below the Line, Neopost Production, Netracom Film Production, dan DSP Media.

“Hal inilah yang menjadikan Dwi Sapta berbeda dengan lainnya. Untuk itu, buku Advertising That Makes Money mencoba mengingatkan kembali esensi dasar dari sebuah iklan,” ujarnya mengakhiri.

0 komentar:

 
◄Design by Pocket